Profil Pelajar Pancasila: Bukan sekedar Bekerja
Pengantar
Usia
yang diwakili oleh pelajar yang merupakan personifikasi gambaran realitas insan
Pancasila adalah usia produktif angkatan kerja yang siap memasuki dunia atau
pasar kerja. Dunia kerja membutuhkan bukan hanya pengetahuan, dan ketrampilan
namun sikap dalam bekerja.
Tulisan
ini memberikan gambaran betapa sikap dalam bekerja menjadi hal penting
dibandingkan pengetahuan atau keterampilan kerja. Gambaran sikap dalam bekerja
merupakan catatan pengamatan yang dilakukan penulis selama enam bulan masa pandemi
terhadap lima responden wanita. Tenaga kerja wanita bidang rumah tangga dianggap
kurang temperamen dan dapat menjaga sikap selama memasuki, menjalani dan
mengakhiri masa kerja dalam bidang asisten rumah tangga (ART).
Bekerja
Pekerjaan
selama masa pandemi yang berangsur sejak maret 2020 terus dirasakan membebani
banyak dunia usaha baik modal besar hingga UMKM. Sehingga pasar kerja semakin
mengkerut dan mengakibatkan banyak pengangguran. Untuk bertahan hidup, mereka
yang telah putus hubungan kerja, maupun dirumahkan harus tetap menjaga
pemasukan agar tanggungan keluarga tetap dapat melewati masa pandemi. Akan
tetapi masa penantian begitu lama, sehingga pilihan menjadi pekerja informal
seperti ART menjadi pilihan kelima responden ini.
Seluruh
responden menjalani hari pertama bekerja sebagai ART tanpa kendala berarti seperti
pengenal lingkungan kerja dan peralatan kerja di rumah. Banyak diantara
responden mampu beradaptasi dan melakukan pekerjaan dengan baik seperti mencuci
alat masak, menyapu dan mengepel. Ketiga jenis pekerjaan ini kerap menyamarkan
kemampuan responden yang secara aktif penuh prakarsa dalam bekerja atau hanya
sekedar menikmati waktu dani pagi hingga petang hari. Beberapa responden
setelah minggu pertama dapat beranjak dari jebakan kerjaan cuci, sapu dan pel.
Pada
minggu ketiga, semakin nampak responden yang mampu beradaptasi dalam interaksi
sosial emosional dengan seluruh anggota keluarga, banyak yang tidak dapat
melewati minggu ini dan memilih meninggalkan pekerjaan setelah melakukan
komunikasi buruk baik lisan, tulisan masupun gesture.
Satu
orang responden dapat bertahan hingga masa kerja empat bulan dengan menunjukkan
kematangan dan kedewasaan dalam bersikap sehari dan bekerja. Sehingga
memberikan imbalan penghargaan dari majikan dan seluruh anggota keluarga.
Namun
demikian, penghargaan yang diberikan majikan dan keluarga justru menjadikan
responden ini menjadi tidak tahu diri dengan menuntut hal yang tidak dipikirkan
ketika di awal diterima bekerja.
Sikap kerja
Berdasarkan hasil pengamatan langsung terhadap lima
responden selama enam bulan, diperoleh kenyataan bahwa untuk bekerja sebagai
ART diperlukan hal berikut:
a. Pengetahuan
Hal utama yang dibutuhkan adalah pengetahuan
lingkungan dan kondisi tempat kerja
b. Keterampilam
Dalam kategori ini termasuk pengetahuan dan penggunaan
alat yang dijumpai maupun digunakan dalam bekerja
c. Sikap
kerja
Bekerja bukan hanya penguasan pengetahuan dan
keterampialn namun juga sikap bekerja.
Catatan
dari kelima responden, hanya satu yang menunjukkan sikap baik saat meninggalkan
pekerjaan, sementara empat responden mencatatkan perilaku negatif.
Kesimpulan
Pelajar Pancasila
yang akan memasuki dunia kerja bukan hanya dapat menguasai pengetahuan dan
keterampilan kerja namun juga sikap bekerja. Sikap ini pula yang berlaku di
semua lingkungan tempat bekerja.
Sikap
bekerja tidak bisa diajarkan di jalur formal di sekolah, maupun non formal di
lingkungan kursus atau tempat Pelatihan, namun secara informal secara akumulasi
didapat melalui interaksi di lingkungan informal baik di keluarga maupun di masyarakat.
Ketiga
aspek pengetahuan, ketrampilan serta sikap bekerja merupakan hasil belajar seorang
pelajar Pancasila yang berlangsung seumur hidup. Sehingga diperlukan kurikulum
yang berlansgung seumur hidup dimana pencapaian dan perolehan dibedakan
berdasarkan jalur Pendidikan yaitu: formal, nonformal dan informal.
Apabila
seorang pelajar Pancasila hanya mampu belajar pengetahuan dan keterampilan
bekerja melalui pendidikan formal di sekolah dan informal di lembaga pelatihan.
Seyogyanya jalur penidikan informal
melengkapi dengan pengembangan sikap dan karakter yang dibutuhkan dalam
bekerja.