Thursday, September 17, 2020

 

Profil Pelajar Pancasila: Bukan sekedar Bekerja

 

Pengantar

Usia yang diwakili oleh pelajar yang merupakan personifikasi gambaran realitas insan Pancasila adalah usia produktif angkatan kerja yang siap memasuki dunia atau pasar kerja. Dunia kerja membutuhkan bukan hanya pengetahuan, dan ketrampilan namun sikap dalam bekerja.

Tulisan ini memberikan gambaran betapa sikap dalam bekerja menjadi hal penting dibandingkan pengetahuan atau keterampilan kerja. Gambaran sikap dalam bekerja merupakan catatan pengamatan yang dilakukan penulis selama enam bulan masa pandemi terhadap lima responden wanita. Tenaga kerja wanita bidang rumah tangga dianggap kurang temperamen dan dapat menjaga sikap selama memasuki, menjalani dan mengakhiri masa kerja dalam bidang asisten rumah tangga (ART).

 

Bekerja

Pekerjaan selama masa pandemi yang berangsur sejak maret 2020 terus dirasakan membebani banyak dunia usaha baik modal besar hingga UMKM. Sehingga pasar kerja semakin mengkerut dan mengakibatkan banyak pengangguran. Untuk bertahan hidup, mereka yang telah putus hubungan kerja, maupun dirumahkan harus tetap menjaga pemasukan agar tanggungan keluarga tetap dapat melewati masa pandemi. Akan tetapi masa penantian begitu lama, sehingga pilihan menjadi pekerja informal seperti ART menjadi pilihan kelima responden ini.

Seluruh responden menjalani hari pertama bekerja sebagai ART tanpa kendala berarti seperti pengenal lingkungan kerja dan peralatan kerja di rumah. Banyak diantara responden mampu beradaptasi dan melakukan pekerjaan dengan baik seperti mencuci alat masak, menyapu dan mengepel. Ketiga jenis pekerjaan ini kerap menyamarkan kemampuan responden yang secara aktif penuh prakarsa dalam bekerja atau hanya sekedar menikmati waktu dani pagi hingga petang hari. Beberapa responden setelah minggu pertama dapat beranjak dari jebakan kerjaan cuci, sapu dan pel.

Pada minggu ketiga, semakin nampak responden yang mampu beradaptasi dalam interaksi sosial emosional dengan seluruh anggota keluarga, banyak yang tidak dapat melewati minggu ini dan memilih meninggalkan pekerjaan setelah melakukan komunikasi buruk baik lisan, tulisan masupun gesture.

Satu orang responden dapat bertahan hingga masa kerja empat bulan dengan menunjukkan kematangan dan kedewasaan dalam bersikap sehari dan bekerja. Sehingga memberikan imbalan penghargaan dari majikan dan seluruh anggota keluarga.

Namun demikian, penghargaan yang diberikan majikan dan keluarga justru menjadikan responden ini menjadi tidak tahu diri dengan menuntut hal yang tidak dipikirkan ketika di awal diterima bekerja.

 

Sikap kerja

Berdasarkan hasil pengamatan langsung terhadap lima responden selama enam bulan, diperoleh kenyataan bahwa untuk bekerja sebagai ART diperlukan hal berikut:

a.      Pengetahuan

Hal utama yang dibutuhkan adalah pengetahuan lingkungan dan kondisi tempat kerja

b.     Keterampilam

Dalam kategori ini termasuk pengetahuan dan penggunaan alat yang dijumpai maupun digunakan dalam bekerja

c.      Sikap kerja

Bekerja bukan hanya penguasan pengetahuan dan keterampialn namun juga sikap bekerja.

Catatan dari kelima responden, hanya satu yang menunjukkan sikap baik saat meninggalkan pekerjaan, sementara empat responden mencatatkan perilaku negatif.

 

Kesimpulan

Pelajar Pancasila yang akan memasuki dunia kerja bukan hanya dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan kerja namun juga sikap bekerja. Sikap ini pula yang berlaku di semua lingkungan tempat bekerja.

Sikap bekerja tidak bisa diajarkan di jalur formal di sekolah, maupun non formal di lingkungan kursus atau tempat Pelatihan, namun secara informal secara akumulasi didapat melalui interaksi di lingkungan informal baik di keluarga maupun di masyarakat.

Ketiga aspek pengetahuan, ketrampilan serta sikap bekerja merupakan hasil belajar seorang pelajar Pancasila yang berlangsung seumur hidup. Sehingga diperlukan kurikulum yang berlansgung seumur hidup dimana pencapaian dan perolehan dibedakan berdasarkan jalur Pendidikan yaitu: formal, nonformal dan informal.

Apabila seorang pelajar Pancasila hanya mampu belajar pengetahuan dan keterampilan bekerja melalui pendidikan formal di sekolah dan informal di lembaga pelatihan. Seyogyanya  jalur penidikan informal melengkapi dengan pengembangan sikap dan karakter yang dibutuhkan dalam bekerja.